Sunday, August 21, 2016

identifikasi perubahan mutu akibat pengaruh kemasan, suhu dan penaganan prapenyimpanan sesayuran selama penyimpanan serta menentukan penyimpanan yang sesuai untuk komoditi sesayuran.

Latar Belakang
Hortikultura, terutama sayuran merupakan sumber provitamin A, vitamin C, dan mineral dan terutama dari kalsium dan besi. Selain hal tersebut sayuran juga merupakan sumber serat yang sangat penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Sayuran juga dapat memberikan kepuasan terutama dari segi warna dan teksturnya. Disisi lain sayuran adalah hasil pertanian yang apabila selesai dipanen tidak ditangani dengan baik akan segera rusak. Kerusakan ini terjadi akibat pengaruh fisik, kimiawi, mikrobiologi, dan fisiologis. Penyimpanan adalah salah satu cara mengatasi kemungkinan kerusakan yang terjadi.
Penyimpanan adalah proses penanganan produk atau komoditas sebelum dikonsumsi atau dipasarkan. Hal yang perlu diperhatikan dalam proses penyimpanan adalah kelembaban, suhu dan intensitas cahaya dari tempat penyimpanan. Kelembaban, suhu, dan intensitas cahaya diatur sedemikian rupa sehingga sesuai dengan karakteristik produk atau komoditas yang akan disimpan. Selain proses penyimpanan hal penting yang harus diketahui adalah perlakuan prapenyimpanan seperti pencucian.


Pencucian dilakukan dengan tujuan untuk menghilangkan kotoran serta residu pestisida (insektisida atau fungisida). Secara tradisional pencucian ini menggunakan air namun untuk mendapatkan hasil yang lebih baik disarankan penambahan klorin ke dalam air pencucian agar mikroba dapat dihilangkan dengan lebih efektif. Namun demikian, pencucian tersebut tidak dilakukan terhadap sayuran yang teksturnya lunak dan mudah lecet atau rusak. Oleh karena itu diperlukan pemahaman tentang proses prapenyimpanan dan penyimpan agar produk atau komoditas yang akan disimpan dapat bertahan lama dengan mutu yang relatif tetap.

No comments:

Post a Comment