Latar
Belakang
Hortikultura,
terutama sayuran merupakan sumber provitamin A, vitamin C, dan mineral dan
terutama dari kalsium dan besi. Selain hal tersebut sayuran juga merupakan
sumber serat yang sangat penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Sayuran juga
dapat memberikan kepuasan terutama dari segi warna dan teksturnya. Disisi lain
sayuran adalah hasil pertanian yang apabila selesai dipanen tidak ditangani
dengan baik akan segera rusak. Kerusakan ini terjadi akibat pengaruh fisik,
kimiawi, mikrobiologi, dan fisiologis. Penyimpanan adalah salah satu cara
mengatasi kemungkinan kerusakan yang terjadi.
Penyimpanan
adalah proses penanganan produk atau komoditas sebelum dikonsumsi atau
dipasarkan. Hal yang perlu diperhatikan dalam proses penyimpanan adalah
kelembaban, suhu dan intensitas cahaya dari tempat penyimpanan. Kelembaban,
suhu, dan intensitas cahaya diatur sedemikian rupa sehingga sesuai dengan
karakteristik produk atau komoditas yang akan disimpan. Selain proses
penyimpanan hal penting yang harus diketahui adalah perlakuan prapenyimpanan
seperti pencucian.
Pencucian
dilakukan dengan tujuan untuk menghilangkan kotoran serta residu pestisida
(insektisida atau fungisida). Secara tradisional pencucian ini menggunakan air
namun untuk mendapatkan hasil yang lebih baik disarankan penambahan klorin ke
dalam air pencucian agar mikroba dapat dihilangkan dengan lebih efektif. Namun
demikian, pencucian tersebut tidak dilakukan terhadap sayuran yang teksturnya
lunak dan mudah lecet atau rusak. Oleh karena itu diperlukan pemahaman tentang
proses prapenyimpanan dan penyimpan agar produk atau komoditas yang akan
disimpan dapat bertahan lama dengan mutu yang relatif tetap.
No comments:
Post a Comment