Pencampuran
adalah suatu operasi yang menggabungkan dua macam atau lebih komponen bahan
yang berbeda hingga tercapai suatu keseragaman. Tujuan dari pencampuran adalah
bergabungnya bahan menjadi suatu campuran yang sedapat mungkin memiliki
penyebaran yang sempurna atau sama. Tujuan operasi pencampuran adalah
bergabungnya bahan menjadi suatu campuran homogen yang sedapat mungkin memiliki
kesamaan penyebaran yang sempurna.
Prinsip pencampuran bahan banyak diturunkan
dari prinsip mekanika fluida dan perpindahan bahan akan ada bila terjadi
gerakan atau perpindahan bahan yang akan dicampur baik secara horizontal
ataupun vertical. Prinsip pencampuran didasarkan pada peningkatan pengacakan
dan distribusi- distribusi atau lebih komponen yang mempunya sifat yang
berbeda. Derajat pencampuran dapat dikarakterisasi dari waktu yang dibutuhkan,
keadaan produk atau bahkan jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk melakukan
pencampuran.
Salah satualatpencampur dalam sistem emulsiadalahmixer yangmenghasilkan suatu
dispersi yang seragam atau homogen. Terdapat dua jenis mixer yang berdasarkan jumlah propelernya (turbin), yaitu mixer dengan satu propellerdan mixer dengan dua propiller . Mixer dengan
satu propeller adalah mixer yang biasanya digunakan untuk cairan
dengan viskositas rendah. Sedangkan mixer dengan dua propiller umumnya diigunakan pada cairan dengan
viskositastinggi. Hal ini karena satu propeller tidak mampu
mensirkulasikan keseluruhan massa dari bahan
pencampur (emulsi), selain itu ketinggian emulsi bervariasi dari waktu ke
waktu (Lachman, et al 1994).
Gerakan pencampuran pada mixer bahan baik
secara horizontal maupunsecara vertikal tersebut dapat bervariasibergantung
dari jenis pengaduk / propeller yang digunakan, sehingga hasil yang
didapat akan bervariasi pula. Peralatan pencampur dengan menggunakan satu
pengaduk/ propeller biasanya digunakan untukmengaduk bahan dengan
viskositas rendah, sedangkan peralatan pengaduk dengan lebih dari satu
propeller digunakan untuk
mengaduk bahan dengan viskositas tinggi.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi pencampuran
antara lain adalah: ukuran partikel, bentuk, dan
densitas dari masing-masing
komponen, efisiensi alat
pencampur untuk masing-masing komponen, kadar air permukaan bahan pangan, dan
karakteristik aliran masing-masing bahan pangan (Holdich, R. 2002).
Menurut Mc Cabe et al (1985) spesifikasi alat pencampuran ada
tiga, yaitu alat
pencampuran bahan cair/liquid, alat
pencampuran bahan padat dan alat
pencampuran bahan viskositas. Pencampuran bahan cair bertujuan untuk mensuspensikan partikel padatan, menggabungkan bahan cair
yang dapat saling bercampur ,mendispersikan
bahan cair lain yang tidak dapat bercampur dan meningkatkan
pindah panas antara bahan cair dan sumber panas.
Padapraktikuminipraktikandiperkenalkandenganbeberapaalatpencampur,
yaituplanetary
mixer, vertical double rotary mixer, single rotary mixer,molen mixer dan ribbon mixer. Peralataniniakandibahaslebihlanjutdalampembahasanini.
Peralatanpertamayaitu planetary mixer.Plenetary mixer adalah alat
pencampuran bahan viscous, seperti
pasta. Prinsip penerapannya untuk mencampur bahan yang berviskositas tinggi dan
berbentuk pasta adalah kinerja yang bergntung pada kontak langsung antara
material pencampur dengan bahan yang akan dicampur. Plenetary mixer terdiri dari bejana atau wadah yang bersifat
stasioner, sedangkan pengaduk bergerak melingkar sehingga pengaduk bergerak secara
berulang melewati seluruh bagian bejana. Pada pengadukan bejana seharusnya
berada dalam keadaan tertutup agar adonan tidak tumpah pada saat pengadukan. Karakteristik proses
pencampuran pada planetary mixer
antara lain, bahan padat dapat
mengalir, prinsip hampir sama
dengan pencampuran bahan viscous, membutuhkan tenaga yang lebih ringan/kecil dari pada pencampuran bahan pasta, tidak ada aliran bahan ke pengaduk dengan sendirinya. Kemudian cara kerja
dari alat ini adalah kocokan mekanik, angkat dan jatuhkan dan menggelindingkan
bahan.
Planetary ini bekerja berdasarkan teori perputaran planet,
dimana beater berputar mengitari bowl, dimana bowl tidak berputar. Sehingga
menghasilkan adonan yang rata dan lembut. Prinsip kerja alat ini adalah dengan
berputarnya impeller untuk mencampur bahan sedangkan wadahnya tetap diam. Bahan-bahan yang akan dilakukan pencampurkan
dimasukkan ke wadah melalui celah lubang yang tersedia pada mesin tersebut
(Anonim, 2006). Setelah itu mesin dapat dijalankan dengan menekan tombol on
untuk memulai proses pencampuran. Pengaduk yang digunakan beraneka ragam sesuai
dengan jenis bahan yang diolah.Planetary mixer digunakan untuk mencampurkan bahan yang padat.
Planetary
Mixer terbagi menjadi empat berdasarkan spesifikasi kapasitasnya, yaitu Planetary Mixer 20 Liter, Planetary Mixer 30 Liter, Planetary Mixer 40 Liter, dan Planetary Mixer 60 Liter. Sedangkan,
dimensi ukuran untuk masing-masing jenis yang telah disebutkan sebelumnya
secara berturut-turut adalah 400 x 430 x 760, 590 x 435 x 830, 690 x 435 x 830,
dan 850 x 700 x 1340 dalam satuan milimeter (Wirakartakusumah 1992). Prinsip kerja Planetary
Mixer adalah dengan berputarnya impeller untuk mencampur bahan sedangkan
wadahnya tetap diam.Planetary mixer adalah mixer multi purpose yang terdiri
atas tiga pengaduk yang dapat dilepas. Fungsi masing-masing pengaduk, seperti
whipper digunakan untuk adonan cair seperti bolu, chiffon cake, brownies,
banana cake, marble cake, butter cream dan sejenisnya. Dough hook digunakan
untuk adonan keras seperti roti manis, roti tawar, pizza dan sejenisnya
sementara Beater digunakan untuk mengaduk butter cream, cookies dan sejenisnya.
Tersedia dalam beberapa ukuran, 10 liter, 20 liter, 40 liter, 50liter dan 60
liter.
Wirakartakusumah, Aman et al. 1992. Petunjuk Peralatan dan Unit Proses Industri Pangan. Depdikbud.
Direktorat jendral Pendidikan tinggi PAU pangan dan gizi. Bogor: IPB.
Lachman, L.,
Herbert, A. L., and Joseph, L. K., 1994, Teori dan Praktek Farmasi Industri II,
Indonesia University Press, Jakarta.
Holdich,
R. 2002.
Fundamental of Particle Technology.
New York : Loughborough University.
Mc
Cabe,1985. Unit Operation of Chemical
Engineering. Jakarta : Erlangga.
Anonim.2006. Penerapan Mixer di Industri [Terhubung
berkala] http://www.digilib.its.ac.id[5 Mei 2015]
No comments:
Post a Comment