Mikroorganisme
dapat dilihat dengan mikroskop biasa, tanpa diwarnai. Pengamatan yang demikian
(tanpa pewarnaan) lebih sulit dan tidak dapat dipakai untuk melihat bagian –
bagian sel secara seksama.Mikroorganisme yang tidak diwarnai tampak transparan
bila diamati dengan mikroskop cahaya biasa. Kontras antara sel dan latar
belakangnya dapat diperjelas dengan cara mewarnai sel – sel mikroba tersebut
dengan zat – zat warna (Waluyo, 2008).
Macam
dan fungsi pewarnaan menurut Pelczar dan Chan (2010), dibedakan menjadi 3 macam
yaitu :
1.
Pewarnaan
Sederhana
Pemberian
warna pada bakteri atau jazad-jazad renik lain dengan menggunakan larutan
tunggal suatu pewarna pada lapisan tipis atau desain, yang sudah difiksasi
dinamakan pewarnaan sederhana.
2.
Pewarnaan
Diferensial
Prosedur
pewarnaan yang menampilkan perbedaan diantara sel-sel mikroba atau
bagian-bagian sel mikroba disebut teknik pewarnaan diferensial.Dengan teknik
ini biasanya digunakan lebih dari itu larutan zat pewarna atau reagen pewarna.
3.
Pewarnaan
Gram
Salah satu
teknik pewarnaan diferensial yang paling baik dan paling luas digunakan untuk
bakteri ialah pewarnaan gram.
Pewarnaan
gram bertujuan untuk mengidentifikasikan bakteri baik mengenai bentuknya maupun
sifat-sifat morfologinya. Dengan kata lain untuk memperlihatkan bagian-bagian
sel mikroba (Dwidjoseputro,1989).
Pewarnaan gram merupakan salah satu metode
pewarnaan ganda yang digunakan sebagai dasar pengamatan dan awal dari
identifikasi bakteri. Pewarnaan bertujuan untuk memperjelas sel bakteri dengan
menempelkan zat warna ke permukaan sel bakteri. Pada zat warna basah bagian
yang berperan menempelkan warna disebut klorofor bermuatan positif. Sedangkan
zat warna asam yang berperan memiliki muatan negatif.
Tujuan Pewarnaan
Pewarnaan
bertujuan untuk memperjelas sel bakteri dengan menempelkan zat warna
kepermukaan sel bakteri.Zat warna dapat mengabsorbsi dan membiasakan cahaya,
sehingga kontras sel bakteri dengan sekelilingnya ditingkatkan.Zat warna yang
digunakan bersifat asam atau basa. Pada zat warna basa, bagian yang
berperan memberikan warna disebut Kromotor bermuatan positif, zat warna asam
yang berperan memiliki muatan negatif. Zat warna basa lebih banyak digunakan
karena memiliki muatan positif antara lain Eosin, Congo Red dll. Contoh warna
asam yaitu Crystal violet, methylene
Blue, Safranin, Base Fchsin, Malachite green dll (UNSEOD, 2008).
Pewarnaan
adalah suatu cara kerja pewarnaan yang paling berguna dan membutuhkan empat
larutan dalam prosesnya yaitu zat warna penutup, zat warna larutan dan zat
warna pelunturan warna (Sutedjo,1991).
Pewarnaan
sederhana (pewarnaan positif) menggunakan suspense bakteri encer, sebelumnya
difiksasi agar mematikan bakteri dan membuat lekat sel
bakteri pada objek glass tanpa merusak strukturnya.Pewarnaan negatif untuk
bakteri yang sulit diwarnai sehingga sel tampak transparan dengan latar
belakang hitam Pewarnaan gram adalah pewarnaan diferensial yang sangat berguna,
dibedakan menjadi gram positif dan negatif. Pewarnaan Endospora tujuannya untuk membedakan
endospora dengan sel vegetative, sehingga pembedaannya tampak jelas
(UNSEOD,2008).
Menurut
Setedjo et.al., (1980), macam-macam
pewarnaan adalah
1.
Pewarnaan
Tunggal
2.
Pewarnaan
Negatif
3.
Pewarnaan
Tahan Gram
4.
Pewarnaan
Struktur Sel
Menurut Pelczaret.al.,
(1980), telah dikembangkan prosedur. Prosedur pewarnaan :
1.
Mengamati
dengan lebih baik tampang morfologi organisme secara kasar.
2.
Mengidentifikasi
bagian-bagian sruktur sel mikroorganisme.
3.
Membantu
mengidentifikasi dan atau membedakan organisme yang serupa.
Perbedaan Gram Positif dan Negatif, beserta contohnya
Bakteri gram positif memiliki dinding sel yang tebal
dan membran sel tipis. Bakteri gram negatif mempunyai dinding sel tipis yang
berada diantara dua lapis membrane sel.
Contohnya bakteri gram positif yaitu Bacillus subtilis dan gram negative
Contohnya :Eschenchia Coli (UNSOED,2008).
Perbedaan
gram positif dan negative menurut
Hadioetomo (1985), yaitu:
-
Gram
positif adalah organism yang dapat menahan komplek pewarna primer ungu Kristal
iodium sampai pada akhir prosedur (sel
tampak biru gelap atau ungu ).
-
Gram
negatif adalah organism yang kehilangan komplek warna ungu Kristal pada waktu
pembilasan dengan alcohol namun kemudian terwarnai oleh pewarnaan tandingan
safranain (sel tampak merah muda).
Mekanisme
Penyerapan Zat Warna oleh Gram Positif dan Gram Negatif
Adanya
lugol’s iodine menyebabkan adanya ikatan CV dengan iodineyang akan
meningkatkan afinitas penigkatan zat
warna oleh bakteri. Pada gram positif
dapat terbentuk CV iodine ribonukleat pada dinding sel. Penekson etanol absolut
menyebabkan terbentuknya pori-pori pada gram negatif yang memiliki banyak lapisan lemak (lipid larut dalam
etanol), sehingga komplek CV iodine tetap menempel di diding sel, sel gram
negatif menjadi bening. Safranin akan mewarnai sel gram negatif menjadi merah,
sedangkan gram positif tidak berpengaruh. Counterstrain hanya berfungsi sebagai
pengontras saja (UNSOED, 2008).
Menurut
Sutedjo et.all.,(1991), sel-sel
bakteri yang bersifat gram positif
adalah bakteri yang mengikat zat warna dasar (utama) dengan kuat
sehingga dapat dilunturkan oleh zat peluntur dan tidak dapat diwarnai lagi oleh
zat lawan. Pada pengamatan mikroskopik, sel-sel bakteri gram positif berwarna
biru ungu (violet).Bakteri gram negatif adalah bakteri yang daya pengikat zat
warna dasarnya tidak kuat, sehingga dapat dilunturkan dan dapat diwarnai
kembali oleh zat warna lawan. Pada pengamatan mikroskopik sel-sel bakteri pada
pewarnaan gram ini tampaknya berwarna merah .
Dwidjosaputro.2005.Dasar
– Dasar Mikrobiologi. Jakarta : Djambatan.
Dwijoseputro,
Ratna S., 1998. Mikrobiologi Dasar Dalam
Praktek.
Jakarta, P.T Gramedia Pustaka.
Hadioetomo.,
1985. Mikrobiologi Dasar dalam praktek. Jakarta, P.T GramediaPustaka.
Michael. J.
Pepczar., 1986. Microbiology Washington
: MC Grow Hill Company Book.
Sutedjo,
Mul.M, Kartasapoetro, Sastroadmodjo., 1991. Mikrobiologi Tanah. Jakarta : Rineka Cipta.
Unsoed.,
2008. Analisa Biologi Molokuler. Yogyakarta.
Universitas Gajah Mada.
Pelczar.M.L,
R.D Rield., 1986.Microbiology. MC.
Growhill Company : New York.
Zubaidah
Elok., 2006. Mikrobiologi.
Universitas Brawijaya. Malang.
No comments:
Post a Comment