Sunday, August 21, 2016

Pengertian, Komponen dan Prinsip Kerja AC

Pengertian

AC atau air conditioner merupakan salah satu alat yang memanfaatkan prinsip kerja heat exchanger. AC merupakan alat yang dapat menjaga atau merubah suhu ruang menjadi naik atau turun dengan memanfaatkan energi panas udara atmosfer dengan memanfaatkan fluida yang mampu memindahkan panas dengan cepat. AC terdiri dari empat bagian utama yakni kompresor, kondensor, katup expansi, dan evaporator. Keempat bagian tersebut saling melengkapi sehingga fluida refrigerant yang ada dapat menyerap atau melepas panas dengan mudah. Prinsip kerjanya yakni gas refrigerant pada tekanan rendah dimampatkan dalam kompresor sehingga tekanannya menjadi tinggi dan suhunya meningkat. Meningkatnya suhu mengakibatkan gas refrigerant dapat melepaskan kalor ke lingkungan kerena suhu lingkungan lebih rendah. Akibatnya gas refrigerant menjadi cair dengan tekanan tinggi dan suhu yang relatif sama dengan lingkungan, proses ini terjadi dalam kondensor. Cairan refrigerant yang memiliki tekanan tinggi kemudian memasuki katup expansi sehingga tekananpun turun dan cairan refrigerant menjadi lebih dengin, sehingga ketika memasuki evaporator kalor dari ruangan berpindah ke dalam cairan refrigerant dan ruanganpun suhunya menjadi turun (Negara dkk 2010).

Komponen punyususun

           
Secara garis besar keempat komponen AC memiliki fungsi yang spesifik. Kompresor berfungsi sebagai alat yang mengalirkan refrigerant dari evaporator menuju kondesor. Komproses memiliki dua bagian penting, yakni suction dan discharge. Suction berfungsi sebagai alat penghisap sehingga refrigerant dapat mengalir namun tekananya tetap rendah sedangkan discharge berfungsi sebagai alat yang meningkatkan tekanan dan mengalirkannya menuju kondensor. Kondensor sendiri merupakan alat yang dapat menurunkan suhu refrigerant dan mengubah fase refrigerant yang semula gas menjadi cair namun tekananya tetap tinggi yang kemudian masuk kedalam katup expansi. Katup expansi berfungsi sebagai penurunan tekanan sehingga suhu refrigerant menjadi lebih rendah yang kemudian diteruskan kedalam oleh evaporator. Evaporator berfungsi sebagai alat penukan panas sehingga cairan refrigerant menjadi gas kembali yang kemudian diisap kompresor (Piarah dkk 2013).

Prinsip kerja

            Pindah panas banyak dimanfaatkan didalam kehidupan misalnya heater dan alat destilasi. Arus listrik yang menghasilkan panas dipindahkan secara konduksi kedalam bejana aluminium sehingga bejana menjadi panas. Panas bejana kemudian dipindahkan kedalam air secara konveksi dan suhu airpun menjadi naik. Berbeda dengan heater alat destilasi memanfaatkan uap air panas (steam) untuk memanaskan bahan cair yang akan didestilat. Panas steam dipindahkan secara konveksi kedalam kaca pembatas yang kemudian kaca pembatas memindahkan panas ke dalam cairan yang akan didestilat. Cairan destilat kemudian berubah menjadi uap yang kemudian dikondensasi melalui kondensor yang juga menerapkan hukum pindah panas sehingga uap kembali menjadi cairan.
            Pemindahan panas memerlukan waktu yang lama sehingga harus digunakan fluida yang dapat memindahkan panas dengan cepat. Fluida tersebut biasanya disebut refrigerant. Banyak berbagai macam refrigerant yang digunakan dan setiap refrigerant memiliki karakteristik berbeda-beda. Menurut Pramana (2014) Salah satu gas refrigerant yang digunakan adalah hidrokarbon. Hidrokarbon banyak digunakan karena ramah lingkungan yakni tidak menyebabkan efek pemanasan global akan tetapi hidrokarbon memiliki kelemahan yakni mudah terbakar. Menurut Kurniawan dan Mega (2011) refrigerant yang banyak dipakai adalah musiccoll (MC-22). Musiccoll sebenarnya merupakan salah satu hidrokarbon. Musiccoll memiliki sifat pindah panas yang lebih cepat sehingga lebih hemat dan kerapatanya yang tinggi sehingga lebih irit serta tidak beracun. Selain hidrokarbon ternyat korbon dioksida dapat juga dijadikan refrigerant. Menurut Nasrudin dkk (2011) CO2 dapat dijadikan alternatif pengganti refrigerant karena CO2 ramah lingkungan, tidak dapat terbakar, mudah didapat, dan tidak merusak ozon. Akan tetapi CO2 memiliki kelemahan seperti tidak dapat dipasang dalam system refrigerant biasa kerana CO2 cenderung memiliki tekanan yang cukup tinggi.

Kurniawan D E dan Mega N S.2010.Pengaruh Penambahan Subcooling Terhadap Unjuk
Kerja Mesin Pendingin dengan Refrigeran Musicol (MC-22).Malang (ID):
Universitas Brawijaya.
Nasruddin, Ardi, Yuliono dan Darwin R B S.Performa Sistem Autocascade dengan
Menggunakan Karbondioksida sebagai Refrigeran Campuran.Jurnal Rekayasa
Proses.Vol 5, No 1
Negara K M T, Hendra W, Nengah S, dan Made S.2010. Analisa Performansi Sistem
            Pendingin Ruangan dan Efisiensi Energi Listrik Pada Sistem Water Chiler
dengan Penerapan Metode Cooled Energy Strorage.Jurnal Ilmiah Teknik
Mesin.Vol 4,No 1 hal 43-50
Piarah W H, Firman H, dan Amrullah.2013. Penentuan Efisiensi dan Koefisien Prestasi
Mesin Pendingin Merk Panasonic CU-PC05NKJ ½ PK. Makasar (ID):
Prosiding,Penelitian Fakultas Teknik
Pramana A.2014.Unjuk Kerja AC Mobil Dengan Refrigeran LPG-CO2 pada Berbagai

Pendinginan.Jurnal Konsentrasi Konversi Energi.

No comments:

Post a Comment