Pengertian
AC atau air conditioner merupakan salah satu alat yang
memanfaatkan prinsip kerja heat exchanger. AC merupakan alat yang dapat menjaga
atau merubah suhu ruang menjadi naik atau turun dengan memanfaatkan energi
panas udara atmosfer dengan memanfaatkan fluida yang mampu memindahkan panas
dengan cepat. AC terdiri dari empat bagian utama yakni kompresor, kondensor,
katup expansi, dan evaporator. Keempat bagian tersebut saling melengkapi
sehingga fluida refrigerant yang ada dapat menyerap atau melepas panas dengan
mudah. Prinsip kerjanya yakni gas refrigerant pada tekanan rendah dimampatkan
dalam kompresor sehingga tekanannya menjadi tinggi dan suhunya meningkat.
Meningkatnya suhu mengakibatkan gas refrigerant dapat melepaskan kalor ke
lingkungan kerena suhu lingkungan lebih rendah. Akibatnya gas refrigerant
menjadi cair dengan tekanan tinggi dan suhu yang relatif sama dengan
lingkungan, proses ini terjadi dalam kondensor. Cairan refrigerant yang
memiliki tekanan tinggi kemudian memasuki katup expansi sehingga tekananpun
turun dan cairan refrigerant menjadi lebih dengin, sehingga ketika memasuki
evaporator kalor dari ruangan berpindah ke dalam cairan refrigerant dan
ruanganpun suhunya menjadi turun (Negara dkk 2010).
Komponen punyususun
Secara garis besar keempat komponen AC memiliki fungsi yang spesifik. Kompresor berfungsi sebagai alat yang mengalirkan refrigerant dari evaporator menuju kondesor. Komproses memiliki dua bagian penting, yakni suction dan discharge. Suction berfungsi sebagai alat penghisap sehingga refrigerant dapat mengalir namun tekananya tetap rendah sedangkan discharge berfungsi sebagai alat yang meningkatkan tekanan dan mengalirkannya menuju kondensor. Kondensor sendiri merupakan alat yang dapat menurunkan suhu refrigerant dan mengubah fase refrigerant yang semula gas menjadi cair namun tekananya tetap tinggi yang kemudian masuk kedalam katup expansi. Katup expansi berfungsi sebagai penurunan tekanan sehingga suhu refrigerant menjadi lebih rendah yang kemudian diteruskan kedalam oleh evaporator. Evaporator berfungsi sebagai alat penukan panas sehingga cairan refrigerant menjadi gas kembali yang kemudian diisap kompresor (Piarah dkk 2013).
Prinsip kerja
Pindah panas
banyak dimanfaatkan didalam kehidupan misalnya heater dan alat destilasi. Arus
listrik yang menghasilkan panas dipindahkan secara konduksi kedalam bejana
aluminium sehingga bejana menjadi panas. Panas bejana kemudian dipindahkan
kedalam air secara konveksi dan suhu airpun menjadi naik. Berbeda dengan heater
alat destilasi memanfaatkan uap air panas (steam) untuk memanaskan bahan cair
yang akan didestilat. Panas steam dipindahkan secara konveksi kedalam kaca
pembatas yang kemudian kaca pembatas memindahkan panas ke dalam cairan yang
akan didestilat. Cairan destilat kemudian berubah menjadi uap yang kemudian
dikondensasi melalui kondensor yang juga menerapkan hukum pindah panas sehingga
uap kembali menjadi cairan.
Pemindahan
panas memerlukan waktu yang lama sehingga harus digunakan fluida yang dapat
memindahkan panas dengan cepat. Fluida tersebut biasanya disebut refrigerant.
Banyak berbagai macam refrigerant yang digunakan dan setiap refrigerant
memiliki karakteristik berbeda-beda. Menurut Pramana (2014) Salah satu gas
refrigerant yang digunakan adalah hidrokarbon. Hidrokarbon banyak digunakan
karena ramah lingkungan yakni tidak menyebabkan efek pemanasan global akan
tetapi hidrokarbon memiliki kelemahan yakni mudah terbakar. Menurut Kurniawan
dan Mega (2011) refrigerant yang banyak dipakai adalah musiccoll (MC-22).
Musiccoll sebenarnya merupakan salah satu hidrokarbon. Musiccoll memiliki sifat
pindah panas yang lebih cepat sehingga lebih hemat dan kerapatanya yang tinggi
sehingga lebih irit serta tidak beracun. Selain hidrokarbon ternyat korbon
dioksida dapat juga dijadikan refrigerant. Menurut Nasrudin dkk (2011) CO2
dapat dijadikan alternatif pengganti refrigerant karena CO2 ramah lingkungan,
tidak dapat terbakar, mudah didapat, dan tidak merusak ozon. Akan tetapi CO2
memiliki kelemahan seperti tidak dapat dipasang dalam system refrigerant biasa
kerana CO2 cenderung memiliki tekanan yang cukup tinggi.
Kurniawan D E dan Mega N S.2010.Pengaruh
Penambahan Subcooling Terhadap Unjuk
Kerja Mesin Pendingin dengan Refrigeran
Musicol (MC-22).Malang (ID):
Universitas Brawijaya.
Nasruddin, Ardi, Yuliono dan Darwin R B
S.Performa Sistem Autocascade dengan
Menggunakan Karbondioksida sebagai
Refrigeran Campuran.Jurnal Rekayasa
Proses.Vol 5, No 1
Negara K M T, Hendra W, Nengah S, dan
Made S.2010. Analisa Performansi Sistem
Pendingin
Ruangan dan Efisiensi Energi Listrik Pada Sistem Water Chiler
dengan Penerapan Metode Cooled Energy
Strorage.Jurnal Ilmiah Teknik
Mesin.Vol 4,No 1 hal 43-50
Piarah
W H, Firman H, dan Amrullah.2013. Penentuan Efisiensi dan Koefisien Prestasi
Mesin Pendingin Merk Panasonic CU-PC05NKJ ½ PK. Makasar (ID):
Prosiding,Penelitian Fakultas Teknik
Pramana A.2014.Unjuk Kerja AC Mobil
Dengan Refrigeran LPG-CO2 pada Berbagai
Pendinginan.Jurnal Konsentrasi Konversi Energi.
No comments:
Post a Comment